sekilas bumi bertenung langit
seakan menyaksi pentasan lebar
dan gemawan putih itu seolah penari-penari
liuk menurut angin sebagai melodi
kadang tersorot sirna pada lompong-lompong awan
mengusik rasa leka bumi
bila radang sang mentari
terik mencetus gelisah bumi
langsung serik memandang langit
menunduk bumi menyesal diri
melihat keluh-keluh bumi
bertahan dari hukuman
dan gemawan mendung bersimpati
melindung limitasi kesabaran
terus membasuhi bumi
dari kekotoran
dari kekalutanan
dari kerakusan
anak-anak bumi
simpati langit pada bumi
yang terlalu mendukung anak-anak
hingga usai pada muda usia
mencuba untuk bertahan
menanti detik akhiran
hadirnya sang sangka kala
Tiada ulasan:
Catat Ulasan